Filtrasi

Inovasi Filtrasi Limbah Tahu Solusi Efektif dan Ramah Lingkungan di Desa Sepande Sidoarjo

d4tlm.umsida.ac.id- Filtrasi limbah tahu menjadi solusi efektif dalam mengurangi pencemaran lingkungan, terutama di Desa Sepande, Sidoarjo. Penelitian dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) menunjukkan bahwa penggunaan bioball dan bioring dalam proses penyaringan mampu meningkatkan kualitas air limbah tahu dengan menurunkan kadar pencemarannya. Dengan metode ini, industri tahu skala rumahan dapat mengelola limbah secara lebih ramah lingkungan dan memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan.

Baca Juga:Rahasia Antioksidan Alami dari Batang Turi Putih Solusi Ampuh Tangkal Radikal Bebas

1. Limbah Tahu dan Dampaknya terhadap Lingkungan

Industri tahu merupakan salah satu sektor produksi yang banyak berkembang di Indonesia, termasuk di Desa Sepande, Sidoarjo. Namun, di balik manfaat ekonominya, industri ini juga menghasilkan limbah cair dengan kandungan organik tinggi yang dapat mencemari lingkungan. Limbah tahu yang tidak diolah sering kali dibuang langsung ke saluran air, menyebabkan penurunan kualitas air, bau tidak sedap, dan gangguan ekosistem perairan.

Limbah tahu mengandung berbagai senyawa organik, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, yang jika dibiarkan tanpa pengolahan dapat menurunkan kadar oksigen dalam air dan menyebabkan pertumbuhan bakteri berbahaya. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan metode pengolahan limbah yang efektif dan dapat diterapkan dengan mudah oleh masyarakat.

2. Filtrasi Bioball dan Bioring Sebagai Solusi Pengolahan Limbah
Filtrasi
Sumber Istimewa

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Fikes Umsida menggunakan metode penyaringan dengan kombinasi media bioball dan bioring untuk mengolah limbah tahu. Bioball merupakan media penyaringan berbahan PVC yang memiliki luas permukaan besar untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme pengurai zat organik. Sementara itu, bioring adalah media tanam dengan struktur porous yang membantu proses penyaringan partikel pencemar.

Dalam penelitian ini, limbah tahu dari Desa Sepande dimasukkan ke dalam kolom penyaringan yang terdiri dari beberapa lapisan, yakni kerikil, pasir silika, bioball, dan bioring. Proses filtrasi dilakukan untuk menghilangkan partikel organik, meningkatkan pH, serta menurunkan kadar zat pencemar seperti BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), dan kesadahan air.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah melalui proses penyaringan, terjadi peningkatan kualitas air limbah tahu dengan indikator sebagai berikut:

  • Peningkatan pH dari 3 menjadi 7, menunjukkan bahwa limbah yang sebelumnya bersifat asam telah mencapai tingkat netral.
  • Penurunan kadar CO2 agresif, yang dapat mengurangi dampak korosif terhadap lingkungan.
  • Pengurangan nilai BOD, yang berarti air limbah setelah filtrasi lebih ramah terhadap ekosistem perairan.
  • Menurunnya kekeruhan air, membuat air yang dihasilkan dari proses filtrasi menjadi lebih jernih.
3. Implikasi dan Manfaat bagi Industri Tahu

Penerapan teknologi penyaringan ini memiliki dampak besar bagi industri tahu, terutama dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan memenuhi standar baku mutu limbah yang ditetapkan oleh pemerintah. Dengan menggunakan metode filtrasi bioball dan bioring, para pelaku usaha tahu di Desa Sepande dapat mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi produksi.

Selain itu, manfaat lain yang dapat diperoleh dari penggunaan teknologi ini antara lain:

  • Menjaga kualitas air sekitar, sehingga lingkungan tidak tercemar oleh limbah tahu yang mengandung zat organik tinggi.
  • Mengurangi risiko sanksi lingkungan, karena limbah yang dibuang telah memenuhi standar aman.
  • Memperpanjang umur infrastruktur air, dengan mengurangi kandungan zat korosif dalam limbah.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama dalam mengelola limbah industri rumahan secara lebih bertanggung jawab.

Baca Juga: Fikes Umsida dan UBS Mojokerto Tingkatkan Kolaborasi Akademik Prodi Kebidanan

Kesimpulan

Penelitian dari FikesUmsida mengungkapkan bahwa filtrasi bioball dan bioring dapat menjadi solusi efektif dan ramah lingkungan dalam mengolah limbah tahu di Desa Sepande, Sidoarjo. Limbah tahu yang sebelumnya mencemari lingkungan dengan kandungan organik tinggi dapat dikelola dengan lebih baik melalui metode filtrasi ini, sehingga memenuhi standar baku mutu limbah yang ditetapkan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bioball dan bioring dalam sistem filtrasi mampu:

  • Meningkatkan pH air limbah dari 3 menjadi 7, sehingga lebih aman bagi lingkungan.
  • Menurunkan kadar zat pencemar seperti BOD dan COD, yang berkontribusi pada kualitas air yang lebih baik.
  • Mengurangi kekeruhan air dan meningkatkan kejernihan, sehingga limbah yang dibuang lebih bersih.
  • Mengurangi CO₂ agresif, yang dapat berdampak buruk terhadap lingkungan.

 

Dampak positif dari penerapan metode ini bagi industri tahu rumahan antara lain:

  • Menjaga keseimbangan ekosistem air di sekitar wilayah produksi tahu.
  • Mencegah sanksi lingkungan, karena limbah telah sesuai dengan standar aman.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola limbah industri dengan bertanggung jawab.

Hasil penelitian ini menjadi langkah awal bagi pengembangan teknologi pengolahan limbah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Ke depan, kombinasi filtrasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan metode tambahan seperti fitoremediasi atau bioteknologi untuk meningkatkan efisiensi pengolahan limbah industri kecil.

 

 

Sumber :jamilah  Penggunaan Filtrasi sebagai Teknologi dalam Pengolahan Limbah Tahu di Desa Sepande Sidoarjo