Antioksidan batang turi putih

Rahasia Antioksidan Alami dari Batang Turi Putih Solusi Ampuh Tangkal Radikal Bebas

d4tlm.umsida.ac.id – Di balik kesederhanaannya,  turi putih (Sesbania grandiflora) ternyata menyimpan potensi luar biasa sebagai sumber antioksidan alami. Jika selama ini tanaman ini hanya dikenal sebagai lalapan atau penghijauan, penelitian terbaru dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) mengungkap bahwa batang turi putih mengandung senyawa bioaktif yang mampu menangkal radikal bebas, penyebab utama penuaan dini, penyakit jantung, dan kanker.

Melalui metode ekstraksi dengan tiga jenis pelarut dan uji  DPPH (1,1-Diphenyl-2-picrylhydrazyl), penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak batang turi putih memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Bahkan, potensinya mendekati vitamin C, salah satu antioksidan terbaik yang sudah dikenal luas.

Temuan ini membuka peluang besar dalam dunia farmasi dan kesehatan, khususnya dalam pengembangan suplemen alami dan produk kecantikan berbasis bahan herbal.

Bagaimana batang turi putih bekerja sebagai antioksidan? Dan bagaimana potensinya dapat dimanfaatkan lebih luas? Simak hasil penelitian lengkapnya dan temukan manfaat luar biasa dari tanaman ini!

Baca Juga: Inovasi Alami dalam Pengendalian Nyamuk: Efektivitas Ekstrak Daun Pepaya Jepang dalam Memerangi Larva Aedes aegypti

Antioksidan batang turi putih
Sumber AI
 Mengungkap Keajaiban Turi Putih sebagai Sumber Antioksidan Alami

Turi putih (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) telah lama dikenal sebagai tanaman yang kaya manfaat bagi kesehatan. Sebagian besar masyarakat mungkin hanya mengenal bunganya sebagai lalapan, tetapi penelitian terbaru yang dilakukan oleh para dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) mengungkap bahwa batang turi putih menyimpan potensi besar sebagai sumber antioksidan alami.

Riset ini menunjukkan bahwa ekstrak batang turi putih mengandung senyawa bioaktif yang berperan penting dalam menangkal radikal bebas, yang sering dikaitkan dengan berbagai penyakit degeneratif seperti kanker, penuaan dini, dan gangguan kardiovaskular.

Penelitian ini berfokus pada ekstraksi senyawa antioksidan dari batang turi putih menggunakan tiga jenis pelarut berbeda: etanol, etil asetat, dan n-heksana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPPH (1,1-Diphenyl-2-picrylhydrazyl), teknik yang umum digunakan untuk mengukur kemampuan suatu zat dalam menetralisir radikal bebas. Hasilnya cukup mencengangkan, karena ekstrak batang turi putih menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat.

 Perbandingan Aktivitas Antioksidan dari Berbagai Pelarut

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol memiliki aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 24,30 ppm, diikuti oleh ekstrak n-heksana (25,33 ppm) dan ekstrak etil asetat (26,98 ppm). Nilai IC50 yang lebih rendah menunjukkan bahwa senyawa dalam ekstrak tersebut lebih efektif dalam menangkal radikal bebas. Sebagai perbandingan, vitamin C atau asam askorbat memiliki nilai IC50 sekitar 4,93 ppm, yang menunjukkan bahwa ekstrak batang turi putih memiliki potensi besar sebagai sumber antioksidan alami yang kuat.

Keunggulan utama ekstrak etanol dibandingkan pelarut lainnya adalah kemampuannya untuk mengekstraksi lebih banyak senyawa flavonoid dan tanin, dua jenis senyawa bioaktif yang terkenal memiliki sifat antioksidan tinggi. Senyawa ini bekerja dengan cara mendonorkan elektron kepada radikal bebas, sehingga mengurangi dampak oksidatif yang dapat merusak sel-sel tubuh. Hasil ini menunjukkan bahwa batang turi putih bukan sekadar tanaman biasa, tetapi memiliki potensi besar dalam dunia kesehatan dan farmasi.

 Potensi Aplikasi dan Manfaat bagi Kesehatan

Temuan ini membuka peluang besar bagi pemanfaatan ekstrak batang turi putih sebagai bahan baku dalam industri farmasi dan pangan. Dengan tingginya aktivitas antioksidan, ekstrak ini berpotensi dikembangkan menjadi suplemen alami, produk kecantikan anti-penuaan, hingga bahan tambahan dalam makanan dan minuman sehat.

Selain itu, penelitian ini juga mendukung tren global dalam mencari alternatif antioksidan alami yang lebih aman dibandingkan antioksidan sintetik seperti BHA dan BHT, yang diketahui memiliki efek samping negatif jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Lebih jauh lagi, penelitian ini juga memberikan wawasan bagi industri kesehatan dalam mengembangkan terapi berbasis herbal yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau. Dengan kandungan senyawa aktifnya yang tinggi, batang turi putih dapat menjadi solusi alami bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit akibat radikal bebas. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk akademisi, praktisi kesehatan, dan industri farmasi, sangat diperlukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan tumbuhan ini.

Baca Juga: Keberhasilan Program Studi D4 TLM UMSIDA, 100% Kelulusan Uji Kompetensi

Sebagai institusi yang terus berinovasi dalam dunia kesehatan, Fikes Umsida berkomitmen untuk terus melakukan penelitian yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Hasil riset ini menjadi bukti nyata bahwa bahan alami di sekitar kita, seperti batang turi putih, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi solusi kesehatan yang efektif dan alami.

Sumber :  , Chylen Setiyo Rini  Aktivitas antioksidan ekstrak etanol, etil asetat, dan n-heksana batang turi putih (Sesbania grandiflora (L.) Pers.) Dengan metode dpph (1, 1-Diphenyl-2-picrylhydrazyl)

Penulis: Novia