BUAH NAGA putih

Kulit Buah Naga Putih Solusi Alami Perbaiki Sel Darah Merah dan Cegah Anemia

Fikes.umsida.ac.id – Limbah sering kali dianggap tidak berguna, namun penelitian dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) membuktikan sebaliknya. Kulit buah naga putih yang selama ini terbuang, ternyata kaya zat besi, vitamin C, dan flavonoid.

Baca Juga: D4 TLM Umsida Raih Hibah Sertifikasi Kompetensi: Meningkatkan Kualitas Kompetensi Mahasiswa di Dunia Industri

“Kandungan tersebut berperan penting dalam pembentukan hemoglobin dan peningkatan sel darah merah,” jelas Syahrul Ardiansyah, peneliti utama dari Prodi Teknologi Laboratorium Medis.

Potensi Nutrisi Tersembunyi dalam Limbah Kulit Buah Naga
buah naga putih
Sumber: AI

Selama ini, buah naga lebih populer dikonsumsi bagian daging buahnya. Sementara kulitnya, yang mencapai 30–35% dari total berat buah, hanya berakhir sebagai limbah. Padahal, menurut hasil uji fitokimia, kulit buah naga putih mengandung zat besi, vitamin C, flavonoid, polifenolat, dan berbagai senyawa antioksidan lain.

Zat besi berperan langsung dalam pembentukan sel darah merah, sementara vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi oleh tubuh hingga empat kali lipat.

Flavonoid di sisi lain bertindak sebagai antioksidan sekaligus stimulan proses eritropoiesis, yaitu pembentukan eritrosit di sumsum tulang. “Flavonoid menjaga keseimbangan ion ferro sehingga produksi hemoglobin tetap optimal,” tulis tim peneliti.

Bahkan, kandungan vitamin C dalam kulit buah naga putih lebih tinggi dibanding kulit buah naga merah, yaitu mencapai 7,56 mg/100 gram. Fakta ini menunjukkan bahwa limbah kulit buah naga putih seharusnya tidak diremehkan, melainkan bisa menjadi sumber gizi penting untuk melawan anemia.

Bukti Ilmiah dari Penelitian Fikes Umsida

Penelitian yang dilakukan tim Fikes Umsida melibatkan 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan yang sebelumnya diinduksi anemia dengan natrium nitrit. Setelah itu, tikus diberi perlakuan berupa infusa kulit buah naga putih dengan konsentrasi berbeda: 25%, 50%, 75%, dan 100%.

Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada parameter darah. Konsentrasi 75% dan 100% memberikan hasil terbaik. Hemoglobin naik dari 13,03 g/dL menjadi 14,61 g/dL, jumlah eritrosit meningkat dari 6,75×10⁶/µL menjadi 8,22×10⁶/µL, dan hematokrit bertambah dari 44,14% menjadi 48,5%.

“Peningkatan kadar hemoglobin disebabkan kandungan zat besi dan vitamin C yang bekerja sinergis dalam tubuh,” jelas peneliti. Vitamin C tidak hanya mempercepat penyerapan zat besi, tetapi juga melindungi sel darah dari kerusakan akibat radikal bebas. Sementara itu, flavonoid berperan menjaga proses pembentukan sel darah merah tetap stabil.

Data ini menegaskan bahwa pemanfaatan limbah kulit buah naga putih bisa menjadi alternatif alami untuk meningkatkan kesehatan darah. Fakta ilmiah tersebut membuka peluang besar untuk mengembangkan bahan pangan fungsional berbasis limbah pertanian.

Implikasi Kesehatan dan Branding Inovasi Lokal

Penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada dunia kesehatan, tetapi juga memberi solusi terhadap masalah limbah. Dengan pemanfaatan kulit buah naga putih, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat gizi, tetapi juga turut mendukung gerakan zero waste.

Menurut tim peneliti, hasil ini membuktikan bahwa potensi pangan lokal Indonesia sangat besar jika digali dengan serius. “Infusa kulit buah naga putih dapat menjadi informasi alternatif bahan alami dalam mengatasi anemia sekaligus meningkatkan nilai guna dari limbah yang sebelumnya dibuang,” ungkap laporan penelitian.

Jika dikembangkan lebih lanjut, kulit buah naga putih bisa diolah menjadi suplemen herbal, minuman kesehatan, atau bahan tambahan pangan yang kaya nutrisi. Hal ini sejalan dengan tren gaya hidup sehat berbasis natural product yang kini semakin diminati masyarakat.

Baca Juga: Ekstrak Bonggol Nanas Terbukti Menurunkan Glukosa Darah Berdasarkan Uji Eksperimen TLM Umsida

Penelitian Fikes Umsida menegaskan bahwa **kulit buah naga putih bukan sekadar limbah**, melainkan sumber penting zat besi, vitamin C, dan flavonoid. Kandungan tersebut terbukti mampu meningkatkan hemoglobin, eritrosit, dan hematokrit pada kondisi anemia.

Dengan hasil ini, kulit buah naga putih layak mendapat perhatian sebagai bahan alami yang potensial dalam dunia kesehatan sekaligus inovasi pengolahan limbah. Seperti disampaikan peneliti, “Kulit buah naga putih bisa menjadi pahlawan darah sekaligus solusi pengelolaan limbah pertanian yang bermanfaat.”

Sumber: Syahrul Ardiansyah

Penulis: Novia