TLM.umsida.ac.id – Penelitian mengenai efek temu kunci (Boesenbergia rotunda) terhadap penurunan kadar formalin pada ikan tuna memberikan solusi praktis bagi industri perikanan Indonesia. Dengan permintaan ikan tuna yang tinggi, banyak produsen menggunakan formalin untuk mempertahankan kesegaran ikan. Namun, penggunaan formalin pada bahan pangan berbahaya dan dilarang. Studi ini meneliti efektivitas temu kunci dalam mengurangi formalin dan menghasilkan sepuluh keunggulan yang menjanjikan.
Keunggulan Temu Kunci Dalam Mengurangi Formalin
-
Evektifitas Larutan Temu Kunci
Larutan temu kunci efektif dalam menurunkan kadar formalin pada ikan tuna. Penelitian ini menunjukkan bahwa setelah 5 hari perendaman, kadar formalin turun hingga 0,04 mg/l pada konsentrasi 50%. Hasil ini sangat signifikan, mengingat kadar formalin awal mencapai 8,13 mg/l tanpa perendaman.
Baca juga: Tips Efektif Mengurangi Formalin pada Ikan Tuna dengan Temu Kunci: Solusi Sehat dari Riset Terbaru
-
Penggunaan Bahan Alami
Keunggulan utama riset ini adalah penggunaan bahan alami. Temu kunci mengandung senyawa aktif seperti saponin, yang terbukti mampu mengikat formalin dan menguranginya dari jaringan ikan. Bahan alami ini aman, mudah ditemukan, dan dapat menjadi alternatif yang efektif dibandingkan pengawet kimiawi berbahaya.
-
Proses Sederhana dan Efisien
Metode perendaman menggunakan temu kunci tergolong sederhana dan efisien. Proses ini melibatkan pencampuran temu kunci dengan air, diikuti dengan perendaman ikan tuna dalam larutan tersebut selama beberapa hari. Hal ini tidak memerlukan peralatan canggih, sehingga cocok untuk diterapkan pada skala rumah tangga maupun industri kecil.
-
Tidak Merusak Kualitas Ikan
Salah satu kekhawatiran dalam penggunaan bahan untuk menghilangkan formalin adalah potensi kerusakan kualitas ikan. Namun, penelitian ini menemukan bahwa larutan temu kunci tidak mempengaruhi tekstur maupun rasa ikan tuna. Ini menjadi nilai tambah penting bagi produsen yang ingin tetap menjaga kualitas produk.
-
Konsentrasi yang Efektif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi optimal larutan temu kunci dalam menurunkan formalin adalah 50%. Pada konsentrasi ini, penurunan kadar formalin lebih signifikan dibandingkan konsentrasi yang lebih rendah, yaitu 10%, 20%, 30%, dan 40%. Penggunaan konsentrasi tinggi memberikan hasil yang maksimal dalam waktu relatif singkat.
-
Waktu Perendaman yang Fleksibel
Penelitian ini menunjukkan bahwa lama perendaman mempengaruhi penurunan kadar formalin. Pada hari ke-3, penurunan formalin sudah terlihat signifikan, namun hasil terbaik dicapai pada hari ke-5. Ini memberikan fleksibilitas bagi produsen dalam menyesuaikan waktu perendaman sesuai kebutuhan dan kapasitas produksi.
-
Metode Aman bagi Konsumen
Formalin dalam makanan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk risiko kanker. Dengan menggunakan temu kunci, risiko paparan formalin pada konsumen dapat diminimalkan. Larutan temu kunci mampu mereduksi formalin hingga ke tingkat yang aman, yaitu di bawah ambang batas yang diperbolehkan oleh standar kesehatan.
-
Teruji Secara Ilmiah
Penelitian ini menggunakan metode ilmiah yang teruji untuk memastikan validitas hasilnya. Pengukuran kadar formalin dilakukan menggunakan metode spektrofotometri, yang akurat dan dapat diandalkan. Selain itu, penelitian ini dilakukan dengan replikasi yang cukup untuk memastikan konsistensi hasil.
-
Potensi Pengembangan untuk Produk Lain
Keunggulan lain dari temu kunci adalah potensinya untuk dikembangkan pada produk lain. Senyawa saponin dalam temu kunci tidak hanya efektif pada ikan tuna, tetapi juga berpotensi digunakan untuk mereduksi formalin pada produk pangan lain, seperti udang, ayam, dan ikan lain yang sering terpapar formalin di pasar.
-
Dukungan Bagi Industri Perikanan Berkelanjutan
Industri perikanan Indonesia memiliki peran penting dalam perekonomian, terutama dalam ekspor. Dengan meningkatnya permintaan pasar akan produk yang aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya, penggunaan temu kunci sebagai solusi pengawet alami dapat mendukung keberlanjutan industri. Ini sejalan dengan tren global menuju praktik yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Penelitian mengenai efektivitas temu kunci dalam mengurangi formalin pada ikan tuna membawa angin segar bagi industri perikanan dan konsumen. Sepuluh keunggulan yang dihasilkan penelitian ini menunjukkan potensi besar temu kunci sebagai bahan alami yang aman, efektif, dan ramah lingkungan. Dengan penerapan yang tepat, temu kunci dapat menjadi alternatif pengawet alami yang tidak hanya menguntungkan bagi produsen, tetapi juga melindungi konsumen dari bahaya formalin.
Sumber: Galuh Ratmana Hanum Efektivitas Temu Kunci (Boesenbergia rotunda) Terhadap Penurunan Kadar Formalin Pada Ikan Tuna (Thunnus sp.)
Penulis: Ayunda H