sumber pexels kimia

Deteksi Bahan Kimia Berbahaya pada Makanan: Langkah Inovatif TLM Umsida

TLM.umsida.ac.id – Pentingnya keamanan pangan menjadi isu krusial, terutama di era modern dengan banyaknya produk makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) yang dilaksanakan oleh dosen Teknologi Laboratorium Medis Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (TLM Fikes Umsida) hadir dengan solusi inovatif. Program ini memberikan pelatihan sederhana namun efektif untuk mendeteksi bahan kimia berbahaya dalam makanan, seperti formalin, boraks, pemanis sintetis, dan pewarna tekstil.

Baca juga:  8 Cara Ampuh Deteksi Bahan Kimia Berbahaya pada Jajanan

 Ancaman Bahan Kimia Berbahaya dalam Makanan

Makanan yang kita konsumsi sehari-hari sering kali mengandung bahan tambahan pangan untuk memperbaiki warna, rasa, atau memperpanjang masa simpan. Namun, beberapa produsen tidak bertanggung jawab menggunakan bahan kimia berbahaya seperti formalin dan boraks, yang dilarang oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012.

Formalin, misalnya, sering digunakan sebagai pengawet mayat, sedangkan boraks adalah bahan pembersih yang berbahaya jika dikonsumsi manusia. Zat lain seperti pewarna tekstil Rhodamin B dan methanil yellow, serta pemanis sintetis, juga ditemukan dalam berbagai jajanan sekolah. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker, jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

sumber pexels kimia

Sumber Pexels

PPM: Pelatihan Deteksi Kimia Berbahaya

Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya ini, tim PPM UMSIDA memberikan pelatihan kepada guru-guru SDN Keboharan, Kecamatan Krian, Sidoarjo. Program ini tidak hanya memberikan edukasi tentang risiko kesehatan, tetapi juga melatih peserta untuk mendeteksi bahan kimia berbahaya menggunakan metode sederhana dan mudah.

1. Edukasi Bahaya Bahan Kimia
Pelatihan PPM diawali dengan seminar yang menjelaskan bahaya bahan kimia berbahaya dalam makanan, seperti formalin, boraks, pewarna tekstil, dan pemanis sintetis. Guru-guru diberi wawasan tentang penyakit yang dapat timbul akibat konsumsi bahan-bahan tersebut.

2. Metode Deteksi Sederhana
PPM ini menggunakan alat dan bahan yang mudah didapat, seperti tusuk gigi kunyit, sabun, dan teknik karamelisasi. Berikut adalah beberapa metode yang diajarkan:

  • Deteksi Pewarna Sintetis: Dengan merendam tahu kuning dalam larutan sabun, warna tahu yang menggunakan pewarna sintetis akan berubah menjadi coklat kemerahan.
  • Deteksi Pemanis Sintetis: Minuman yang dipanaskan hingga airnya menguap tidak akan membentuk karamel jika menggunakan pemanis sintetis.
  • Deteksi Formalin dan Boraks: Tusuk gigi kunyit digunakan untuk menguji kandungan formalin atau boraks dalam makanan. Jika makanan mengandung bahan ini, warna tusuk gigi berubah menjadi orange atau merah bata.
  • Deteksi Rhodamin B: Makanan yang mengandung pewarna tekstil ini dapat dikenali dengan mengoleskannya pada kulit. Jika warna tidak mudah hilang, makanan tersebut mengandung Rhodamin B.

 

sumber pexels kimia

Sumber Pexels 

Hasil Pelatihan

Pelatihan ini sukses meningkatkan pengetahuan para peserta. Guru-guru SDN Keboharan kini dapat mendeteksi bahan kimia berbahaya secara mandiri, melindungi siswa dari jajanan yang tidak aman. Selain itu, metode yang diajarkan mudah diterapkan di lingkungan rumah tangga dan sekolah, menjadikannya solusi praktis untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Manfaat Jangka Panjang

Program ini memiliki dampak yang lebih luas. Dengan pengetahuan yang diberikan kepada guru, siswa juga mendapatkan edukasi tentang pentingnya memilih makanan yang aman. Secara tidak langsung, hal ini membantu menanamkan pola hidup sehat sejak usia dini.

Pelatihan deteksi bahan kimia berbahaya pada makanan di SDN Keboharan, Sidoarjo, merupakan langkah nyata dalam meningkatkan keamanan pangan masyarakat. Dengan metode sederhana, program ini berhasil memberdayakan masyarakat untuk melindungi diri mereka dari ancaman bahan kimia berbahaya.

Semoga inisiatif seperti ini terus berkembang dan diterapkan di berbagai daerah lainnya, membantu menciptakan generasi yang lebih sehat dan sadar akan pentingnya keamanan pangan.

Sumber: Jamilatur Rohmah PPM Cara Mudah dan Sederhana Deteksi Bahan Kimia Berbahaya Pada Makanan di SDN Keboharan Krian Sidoarjo

Penulis: Ayunda H