AflatoKsin

Bahaya Aflatoksin dalam Pakan Ayam Broiler dan Dampaknya pada Kesehatan Hati

d4tlm.umsida.ac.id – Aflatoksin, racun berbahaya yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus, sering kali mengkontaminasi pakan ternak dan menjadi ancaman serius bagi kesehatan ayam broiler. Lebih dari sekadar merugikan peternakan, residu aflatoksin yang terakumulasi dalam daging dan hati ayam juga berisiko bagi kesehatan manusia yang mengonsumsinya.

Penelitian terbaru dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) mengungkap dampak aflatoksin pada organ hati ayam broiler melalui analisis histopatologi, menunjukkan adanya kerusakan sel hati yang signifikan akibat paparan toksin ini.

Temuan ini menjadi peringatan bagi industri peternakan dan kesehatan masyarakat untuk lebih waspada terhadap bahaya tersembunyi dalam pakan ternak. Lantas, bagaimana cara mencegah dan mengatasi risiko aflatoksin dalam rantai makanan? Simak ulasan lengkapnya dalam penelitian berikut

Baca Juga: 8 Keunggulan Teh Rosella dalam Inovasi Pembelajaran Kewirausahaan Islami

 

Aflatoksin
Sumber AI

 

 

Aflatoksin adalah senyawa toksik yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus, yang sering ditemukan pada bahan pakan ternak seperti biji-bijian dan sereal. Kontaminasi ini menjadi ancaman serius bagi industri peternakan, terutama ayam broiler, karena dapat menyebabkan aflatoksikosis, suatu kondisi yang berdampak pada kesehatan hati dan sistem kekebalan tubuh.

Dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh dosen Program Studi Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida), ditemukan bahwa jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus dapat meninggalkan residu di organ hati ayam broiler dan menyebabkan perubahan histopatologi yang signifikan.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami lebih dalam bagaimana kontaminasi jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus dalam pakan berdampak pada kesehatan ayam broiler dalam berbagai tingkat konsentrasi. Hasilnya memberikan wawasan penting bagi peternak dan industri pakan untuk mengendalikan paparan aflatoksin guna menjaga kualitas produksi ayam broiler dan mencegah dampak buruk bagi kesehatan manusia yang mengonsumsi dagingnya.

Dampak Aflatoksin terhadap Organ Hati Ayam Broiler

Penelitian ini melibatkan 60 ekor ayam broiler yang dibagi ke dalam empat kelompok dengan perlakuan pakan berbeda, mulai dari tanpa aflatoksin hingga kadar tinggi (100–150 ppb). Setelah dilakukan pemantauan selama 7, 14, dan 21 hari, ditemukan bahwa residu jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus mulai terdeteksi pada hati ayam pada hari ke-14 dan semakin meningkat hingga hari ke-21.

Efek dari paparan jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus ini sangat nyata pada berat organ hati yang mengalami peningkatan akibat degenerasi sel hati. Selain itu, perubahan histopatologi yang terjadi meliputi:

  • Nekrosis (kematian sel) – Terjadi lebih tinggi pada kelompok ayam yang diberi pakan dengan kadar aflatoksin tinggi.
  • Degenerasi hepatosit – Menyebabkan pembengkakan sel hati dan potensi perlemakan hati.
  • Inflamasi kronis – Ditemukan di kelompok dengan paparan tinggi, menyebabkan akumulasi leukosit dan pembentukan jaringan parut.
  • Proliferasi duktus biliverus – Penanda bahwa hati mengalami kesulitan mendetoksifikasi racun yang masuk.

Fakta ini membuktikan bahwa semakin tinggi kadar jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus dalam pakan, semakin besar pula dampak kerusakan yang terjadi pada organ hati ayam broiler. Dengan demikian, pengendalian kualitas pakan menjadi langkah krusial dalam industri peternakan.

Implikasi Bagi Kesehatan dan Industri Peternakan

Dampak jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus tidak hanya berhenti pada ayam broiler, tetapi juga memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan manusia yang mengonsumsi dagingnya. jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus yang terakumulasi dalam hati ayam dapat berpindah ke produk-produk unggas seperti daging dan telur, yang jika dikonsumsi dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan gangguan hati hingga risiko kanker hati pada manusia.

Dari perspektif industri peternakan, adanya residu aflatoksin dalam ayam broiler dapat menurunkan kualitas daging dan menyebabkan kerugian ekonomi. Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi masalah ini:

  1. Pengawasan kualitas pakan – Memastikan bahan pakan bebas dari kontaminasi aflatoksin dengan menerapkan standar keamanan pangan.
  2. Pemberian adsorben mikotoksin – Zat seperti bentonit atau zeolit dapat digunakan dalam pakan untuk mengurangi penyerapan aflatoksin oleh tubuh ayam.
  3. Penyimpanan bahan pakan yang baik – Menghindari kondisi lembab yang dapat memicu pertumbuhan jamur penghasil aflatoksin.
  4. Pemantauan kesehatan ayam secara berkala – Deteksi dini dapat membantu mengurangi dampak penyakit akibat aflatoksin.

Hasil penelitian ini memberikan wawasan penting bagi industri peternakan dan kesehatan masyarakat dalam mencegah dampak negatif dari paparan aflatoksin, serta menekankan perlunya regulasi ketat dalam pengelolaan pakan ternak.

Sumber : PENGARUH AFLATOKSIN PADA PAKAN TERHADAP RESIDU DAN HISTOPATOLOGI ORGAN HATI AYAM BROILER UMUR 7, 14, DAN 21 HARI