TLM.umsida.ac.id – Penelitian yang dilakukan oleh Miftahul Mushlih dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fikes Umsida) menyoroti perbedaan karakter hematologi, khususnya jumlah sel darah merah (RBC) dan hemoglobin (HGB), pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II (DMT2) dengan ulkus dan tanpa ulkus. Hasil penelitian ini memberikan wawasan penting tentang pentingnya identifikasi awal kondisi hematologi untuk pengobatan yang lebih baik pada pasien DMT2.
Ulkus sebagai Komplikasi DMT2
Diabetes Mellitus Tipe II adalah gangguan metabolik kronis yang kerap menimbulkan komplikasi, salah satunya ulkus diabetik. Komplikasi ini disebabkan oleh kelainan pembuluh darah perifer dan trauma yang terjadi pada pasien DMT2. Sekitar 15% penderita DMT2 mengalami ulkus diabetik, dan dalam kondisi berat, ulkus ini dapat menyebabkan amputasi untuk mencegah komplikasi lebih luas.
Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa ulkus pada penderita DMT2 dapat memengaruhi parameter hematologi, seperti jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin. Namun, informasi mendalam tentang karakter hematologi pada penderita ulkus diabetik masih terbatas, sehingga penelitian ini berfokus pada perbandingan karakter hematologi antara pasien DMT2 dengan ulkus dan tanpa ulkus.
Sumber Pexels
Metode Penelitian Yang Digunakan
Penelitian deskriptif analitik ini melibatkan 29 sampel pasien DMT2, terdiri dari 10 pasien dengan ulkus diabetik yang diambil dari Rumah Luka Sidoarjo dan 19 pasien tanpa ulkus dari berbagai pusat kesehatan di Sidoarjo. Pengumpulan sampel darah dilakukan dengan menggunakan hematology analyzer Sysmex Kx-21N untuk mengukur parameter hematologi, seperti RBC, HGB, hematokrit (HCT), dan parameter lainnya.
Hasil Perhitungan Jumlah Sel Darah Merah
Analisis statistik dilakukan dengan uji Independent T-test dan Mann-Whitney U test, tergantung pada hasil uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada jumlah sel darah merah (RBC) dan kadar hemoglobin (HGB) antara pasien DMT2 dengan ulkus dan tanpa ulkus:
– RBC: Pasien dengan ulkus memiliki rata-rata RBC sebesar 3,77 ± 1,03 x 100/µL, sedangkan pasien tanpa ulkus sebesar 4,56 ± 0,55 x 100/µL (p = 0,012).
– HGB: Rata-rata HGB pada pasien dengan ulkus adalah 10,14 ± 2,33 g/dL, lebih rendah dibandingkan pasien tanpa ulkus yang mencapai 12,67 ± 2,06 g/dL (p = 0,006).
Parameter lainnya, seperti hematokrit (HCT) dan volume rata-rata sel darah merah (MCV), juga menunjukkan perbedaan, meskipun tidak signifikan secara statistik.
Hubungan Anemia dan Ulkus pada DMT2
Penurunan RBC dan HGB pada pasien dengan ulkus diabetik dapat dikaitkan dengan komplikasi mikrovascular, seperti nefropati, retinopati, dan neuropati. Kondisi ini dapat memperlambat penyembuhan luka dan meningkatkan risiko komplikasi lebih lanjut, seperti amputasi.
Anemia pada pasien DMT2 dengan ulkus juga dilaporkan sebagai efek samping dari stres oksidatif akibat peningkatan kadar gula darah. Proses ini memengaruhi membran sel darah merah, menyebabkan hemolisis, dan mengurangi kadar HGB serta RBC. Faktor lain yang berkontribusi meliputi usia, neuropati distal, deformitas kaki, dan riwayat trauma.
Rekomendasi Pengobatan
Identifikasi awal kadar hemoglobin sangat disarankan untuk pengelolaan yang lebih baik pada pasien DMT2, terutama mereka yang memiliki risiko tinggi mengalami ulkus diabetik. Pemeriksaan rutin parameter hematologi dapat membantu mencegah komplikasi serius, seperti gagal ginjal atau hipertensi akibat anemia.
Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pemeriksaan hematologi dalam pengelolaan pasien Diabetes Mellitus Tipe II. Perbedaan signifikan pada jumlah RBC dan HGB antara pasien dengan dan tanpa ulkus menunjukkan perlunya perhatian khusus terhadap kondisi hematologi pasien DMT2. Langkah ini tidak hanya membantu mencegah komplikasi lebih lanjut tetapi juga meningkatkan kualitas hidup pasien.
Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga medis dalam mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif bagi penderita DMT2, khususnya mereka yang mengalami ulkus diabetik. Identifikasi awal dan manajemen yang tepat adalah kunci untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Sumber: Sumber: Miftahul Mushlih Difference of Red Blood Cell Count (RBC) Levels in Diabetes Mellitus Type II with Ulcers and without Ulcers
Penulis: Ayunda H