TLM.umsida.ac.id – Artikel ilmiah ini memaparkan hasil penelitian terkait perbedaan jumlah sel darah merah (RBC) pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II (DMT2) yang memiliki ulkus dan yang tidak. Komplikasi ulkus adalah salah satu permasalahan utama yang dihadapi penderita DMT2, di mana terjadi perbedaan karakteristik hematologi antara keduanya. Berikut adalah delapan langkah yang diuraikan dalam penelitian ini untuk membantu memahami proses dan hasilnya.
Identifikasi Masalah: Pentingnya Pemahaman tentang DMT2 dan Ulkus
Diabetes Mellitus Tipe II merupakan gangguan metabolik yang umumnya terjadi akibat kerja insulin yang tidak optimal. Banyak pasien DMT2 mengalami komplikasi ulkus karena gangguan pada pembuluh darah perifer. Hal ini menjadikan pemahaman tentang ulkus penting karena berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien. Dalam penelitian ini, ulkus diidentifikasi sebagai kondisi serius yang sering memerlukan amputasi apabila tidak ditangani dengan baik.
Membandingkan Karakteristik Hematologi pada DMT2
Penelitian ini bertujuan membandingkan gambaran darah antara pasien DMT2 dengan ulkus dan tanpa ulkus, khususnya jumlah sel darah merah (RBC) dan hemoglobin (HGB). Tujuan ini ditetapkan untuk memahami apakah terdapat perbedaan signifikan dalam karakteristik hematologi yang mungkin berdampak pada penanganan medis pasien.
Pengumpulan Sampel dan Teknik Pengambilan Data
Sebanyak 29 sampel diambil, terdiri dari 10 pasien DMT2 dengan ulkus dan 19 tanpa ulkus. Proses pengambilan sampel dilakukan di beberapa tempat pelayanan kesehatan di Sidoarjo. Sampel darah kemudian dianalisis menggunakan hematology analyzer Sysmex Kx-21N. Teknik ini memberikan data lengkap tentang jumlah sel darah, memungkinkan para peneliti untuk membandingkan karakteristik hematologi kedua kelompok pasien.
Metode Uji Statistik: Menggunakan T-Test dan Uji Mann-Whitney
Penelitian ini menggunakan uji statistik T-Test dan Mann-Whitney U untuk menganalisis data, tergantung pada hasil uji normalitas yang dilakukan sebelumnya. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Uji statistik ini membantu menentukan apakah perbedaan jumlah RBC dan HGB antara kedua kelompok pasien signifikan secara statistik, memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk analisis hasil penelitian.
Temuan Perbedaan Signifikan antara DMT2 dengan dan tanpa Ulkus
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa pasien DMT2 dengan ulkus memiliki jumlah RBC dan HGB yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien tanpa ulkus. Secara khusus, nilai rata-rata RBC pada pasien dengan ulkus adalah 3.77 ± 1.03 x 100/µL, sementara pada pasien tanpa ulkus sebesar 4.56 ± 0.55 x 100/µL. Untuk HGB, pasien dengan ulkus memiliki rata-rata 10.14 ± 2.33 g/dl, sedangkan pasien tanpa ulkus memiliki rata-rata 12.67 ± 2.06 g/dl. Perbedaan ini signifikan dengan nilai p sebesar 0.012 untuk RBC dan 0.006 untuk HGB.
Anemia sebagai Faktor Penting dalam Komplikasi DMT2
Anemia sering ditemukan pada pasien DMT2, khususnya mereka yang memiliki ulkus. Beberapa penelitian mendukung temuan ini dan menyebutkan bahwa DMT2 dengan ulkus cenderung mengalami anemia yang disebabkan oleh gangguan pada pembuluh darah dan faktor lain seperti neuropati. Anemia pada pasien DMT2 juga dapat memperburuk komplikasi lain, seperti penyakit jantung iskemik dan hipertensi, sehingga menjadi perhatian khusus dalam manajemen pasien.
Pentingnya Pemantauan RBC dan HGB pada Pasien DMT2
Penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin yang lebih rendah dapat menjadi indikator penting pada pasien DMT2 dengan ulkus. Pemantauan berkala terhadap parameter ini sangat dianjurkan sebagai bagian dari perawatan komprehensif. Dengan melakukan pemantauan ini, dokter dapat memberikan penanganan yang lebih tepat sasaran dan membantu mencegah komplikasi lebih lanjut pada pasien DMT2.
Penanganan Medis Berbasis Identifikasi HGB
Identifikasi kadar hemoglobin (HGB) sangat direkomendasikan dalam penanganan DMT2. Dengan pemantauan yang konsisten, risiko komplikasi yang lebih serius, seperti amputasi atau infeksi, dapat diminimalkan. Rekomendasi ini tidak hanya penting bagi pasien yang telah memiliki ulkus, tetapi juga untuk pasien tanpa ulkus sebagai langkah pencegahan.
Penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman mendalam tentang perbedaan hematologi pada pasien DMT2 dengan dan tanpa ulkus. Dengan langkah-langkah penelitian yang cermat dan analisis data yang mendalam, artikel ini menyajikan wawasan yang relevan bagi praktisi kesehatan dalam mengelola komplikasi DMT2.
Sumber: Miftahul Mushlih Difference of Red Blood Cell Count (RBC) Levels in Diabetes Mellitus Type II with Ulcers and without Ulcers
Penulis: Ayunda H